Welcome to Chaky Blogspot

Minggu, 11 April 2010

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Arti Istilah Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang
di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua o
orang atau lebih.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
Organisasi Formal
1. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-
rame dengan teman, dan lain-lain.
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
• Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi
semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
• Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai
contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Adapun struktur organisasi formal
struktur organisasi informal, yaitu :
1. Organisasi informal adalah hubungan pribadi dalam organisasi yang mempengaruhi putusan di dalam organisasi tersebut tetapi ditiadakan dari skema formal dan tidak panggah dengan struktur formal organisasi.
2. Organisasi informal tumbuh karena berbagai faktor baik ekstern (pendidikan, umur, senioritas, jenis kelamin, latar belakang etnis dan kepribadian), maupun intern (jabatan, upah, jadwal kerja, mobilitas, dan simbol status)
3. Organisasi informal membentuk klik, status dan peranan, norma dan sanksi serta metode kerja sendiri lain dengan aturan formal.
4. Organisasi informal dapat bermanfaat bagi pribadi anggota dan organisasi, namun juga dapat membahayakan organisasi.
5. Organisasi informal berkembang dalam berbagai bentuk.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2 Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
1. Organisasi Lini (Line Organization)
Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah.
Memang bentuk organisasi semacam ini, khususnya didalam institusi-institusi yang kecil sangat efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan pelaksanaan keputusan juga cepat. Kelemahannya jenis organisasi semacam ini kurang manusiawi, lebih-lebih para pelaksana tugas bawahan hanya dipandang sebagai robot yang senantiasa siap melaksanakan perintah.
2. Organisasi Staf (Staff Organization)
Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
Meskipun organisasi ini lebih baik dari yang pertama karena keputusan-keputusan dapat lebih baik namun kadang-kadang keputusan-keputusan tersebut akan memakan waktu yang lama karena melalui perdebatan-perdebatan yang kadang-kadang melelahkan.
3. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang terdahulu disebutkan (line dan staf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.
Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari staf.
Contoh sederhananya lihat bagan organisasi lini dan staf dibawah ini.
Dalam kehidupan sehari-hari apabila unit kerja (departemen, perusahaan dan sebagainya) akan melaksanakan suatu rencana tidak selalu langsung diikuti oleh penyusunan organisasi baru. Struktur organisasi itu biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatif cenderung permanen, lebih-lebih struktur organisasi departemen.
Disamping itu unit-unit kerja tersebut dijabarkan kedalam unit-unit yang lebih kecil dan masing-masing unit-unit kerja yang lebih kecil ini mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda-beda (dirjen, direktorat, bidang, seksi, devisi, dan sebagainya). Masing-masing unit kerja tersebut sudah barang tentu akan menyusun perencanaan dan kegiatan-kegiatan. Untuk pelaksanaan rencana rutin cukup oleh staf yang ada sehingga tidak perlu menyusun organisasi baru.
Apabila rencana atau kegiatan tersebut tidak dapat ditangani oleh struktur organisasi yang telah ada biasanya dibentuk, misalnya panitia tim kerja (kelompok kerja), komisi dan sebagainya.
4.Struktur organisasi department

Komunikasi Dalam Organisasi

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan nikmatnya makalah ini bisa diselesaikan tepat waktu. Kemudian kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah menjelaskan tentang bagaimana cara membuat makalah . makalah ini menjelaskan tentang bagaimana komunikasi dalam organisasi dan menjelaskan Sifat komunikasi dalam organisasi, bentuk komunikasi dalam organisasi, Model dalam komunikasi , Fungsi arus komunikasi, Proses komunikasi, Fungsi komunikasi dalam organisasi.Memahami komunikasi dalam organisasi, Macam-macam gaya komunikasi.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan , untuk itu kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran demi perbaikan selanjutnya.












DAFTAR ISI

  1. Kata Pengantar
  2. Daftar Isi
  1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
  1. Isi
2.1 3 Sifat komunikasi dalam organisasi
2.2 3 Bentuk komunikasi dalam organisasi
2.3 3 Model dalam komunikasi
2.4 3 Fungsi arus komunikasi
2.5 Proses komunikasi
2.6 Fungsi komunikasi dalam organisasi
2.7 Memahami komunikasi dalam organisasi
2.8 Macam-macam gaya komunikasi

  1. Penutup
  1. Sumber












KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan organisasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
1.2 TUJUAN
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

2. ISI

manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
2.1 3 sifat komunikasi dalam organisasi
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam kehidupan organisasi terdiri dari berbagai unsur, yang mempunyai maksud dan tujuan agar organisasi yang dimilikinya tetap dipertahankan dan diarahkan demi untuk perkembangan yang lebih dinamis.
2.2 3 Bentuk komunikasi dalam organisasi
Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk:
1. Komunikasi vertikal
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.
Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:
a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan.
b. Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
c. Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi, insentif.
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya.
Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya.
Fungsi komunikasi ke atas digunakan untuk:
a. Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluhan.
b. Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan.
2. Komunikasi horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.
3. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain.
Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.

2.3 3 Model dalam komunikasi
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
  1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
  2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

2.4 3 Fungsi arus komunikasi
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
a) Memperbaiki koordinasi tugas
b) Upaya pemecahan masalah
c) Saling berbagi informasi
d) Upaya pemecahan konflik
e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

2.5 Proses komunikasi
Proses Komunikasi
Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
  1. Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
  2. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.
Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau tidak.
Sekarang kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia yang disajikan dalam suatu model berikut:
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
  1. Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
  2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain. Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar.
  3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.
  4. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.
  5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.

2.6 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
  1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
    1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
    2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
    3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
    4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
  2. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.7 Memahami Komunikasi dalam Organisasi
Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.

2.8 Gaya Komunikasi
Gaya Komunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Gaya Komunikasi yang akan kita pelajari adalah sbb:
  1. 1. The Controlling style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.
  1. 2. The Equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan share/berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.
  1. 3. The Structuring style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
  1. 4. The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
  1. 5. The Relinguishing style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
  1. 6. The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.
Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat




3. Penutup
Demikian pengetahuan tentang Perilaku Organisasi dan Komunikasi dalam organisasi. Tentunya masih jauh dari yang diharapkan tetapi paling tidak menggugah dan dapat diperkaya dalam proses pembelajaran maupun bahan renungan ketika dalam
mengelola organisasi kemasyarakatan, organisasi pelayanan, dan organisasi sejenis. Masih terbuka bagi pembaca budiman untuk mengkritisi dan menambah dengan ide-ide konstruktif untuk lebih sempurnanya makalah ini .
Jadi pada garis besarnya setiap organisasi kepemimpinan di dalam melaksanakan dan kewajiban diperlukan pengertian yang sama diantara dua pihak yaitu atasan dan bawahan. Karena hal tersebut akan lebih memberi dorongan semangat dan gairah kerja untuk dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, artinya mengembangkan suatu kerja sama demi mewujudkan hasil kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Melalui jalur hierarkhi/tingkatan seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya secara baik, sehingga dapat membangkitkan minat dan gairah kerja disertai komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam penerapannya komunikasi dapat dilakukan secara formal dan informal. Umumnya komunikasi formal ada dalam setiap organisasi dan dapat terjadi antar personal dalam organisasi melalui jalur hirarkhi dengan prinsip pembagian tugas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Komunikasi formal merupakan suatu sistem dimana para anggotanya bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi formal pada dasarnya berhubungan dengan masalah kedinasan. Komunikasi informal adalah kebalikan dari komunikasi formal biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari adanya persamaan perasaan, kebutuhan, persamaan tugas dan tanggung jawab. Komunikasi informal pada pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan tempat, kadang-kadang komunikasi informal lebih berhasil, dan peranannya tidak kalah penting, karena dapat disampaikan setiap saat, asalkan bermanfaat untuk kemajuan organisasi. Namun penyampaiannya kurang sistematis, karena pertumbuhan dan penyebarannya tidak teratur.







4. Sumber :
  1. Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2008
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
Onong Uchyana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, 2001
Ronald Adler dan George Rodman, Understanding Human Communication, 1997
Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication, 1999
Media Kita
Google

Lotus Notes

TEORI LOTUS NOTES
• Lotus notes adalah aplikasi client server dan aplikasi kolaboratif dan dipasarkan oleh IBM software group.
• IBM mendefinisikan software ini sebagai sebuah “integrated desktop client option for accesing business e-mail, calendars and application on (an) ibm lotus domino erver”
TEORI LOTUS NOTES (2)
• Notes client utamanya digunakan sebagai email client, tetapi juga bertindak sebagai instant messaging client (untuk Lotus Sametime), browser, notebook, dan kalender / resource reservation client, sebaik platform untuk berinteraksi dengan aplikasi kolaboratif.
• Notes juga menyediakan blogs,wikis,RSS aggregators, CRM dan Help Desk System, dan sebuah organisasi yang dapat membangun berbagai macam aplikasi untuk Notes menggunakan Domino Designer 3
VERSI LOTUS NOTES
Release Date Lotus Notes
1 June-05
The Notes client required DOS 3.1 or OS/2. The Notes server required either DOS 3.1, 4.0, or OS/2.
1.1 June-05
2 June-05
3 May-93
4
4.5 December-96
Server renamed to “Domino”, added native HTTP server, POP3 (POP) server, added Calendaring &
Scheduling. Also included SMTP MTA “in the box”, but not installed by default.
4.6
Added IMAP support. OS/2 and Unix client support dropped. No Mac client for this particular release.
5 June-05
Moved SMTP functionality from a separate MTA task to become a native ability of the mail routing
task, improving performance and fidelity of internet email. Major improvements to HTTP server. Notes
client had a major interface overhaul.
5.0.8
Added a new webmail interface, called iNotes (later changed to Domino Web Access in Release 6).
6 September-02
Added Domino Web Access (formerly iNotes Web Access) support. Dropped OS/2 server support.
6.5 September-03 Added Lotus SameTime Instant Messaging integration to the Notes client (Windows only).
6.5.1 January-04

VERSI LOTUS NOTES(2)
6.5.2 June-04
6.5.3 November-04
6.5.4 March-05
6.5.5 December-05
6.5.6 March-06
7 August-05 Added DB2 support as database storage
7.0.1 July-06 Added native Linux client, with initial release certified for Red Hat Enterprise Linux.
7.0.2 September-06
Added blog template, rss feed support, iCal support, SAP integration and “Nomad” which allows you to
take your Notes client with you on a USB device.
7.0.3 October-07
Current server versions available: All Platforms — Windows, Linux (Red Hat, SuSE x86 and
zSeries), i5OS, z/OS, Solaris 9 & 10.
8 August-07
Current client versions available: Windows, Mac OS X, Linux/x86 (Red Hat & SuSE initially).
8.0.1 February-08
Various versions of the client have been run under Wine on Linux, but with varying degrees of
success and no official support. The Notes 7 client and Domino Designer 7 are known to install and
run well under version 0.9.19.[8] Domino servers can also translate most databases into HTML for
browser based users.
8.0.2 August-08 Current server versions available: Windows, Linux, Solaris, AIX.
8.5 December-08 Current client versions available: Linux and Windows XP/Vista English.
IBM added support for Widgets and Google Gadgets.
Integrated viewers for Microsoft Office 2007 documents (Office Open XML). Number of performance
improvements.
ID Vault, New Roaming Features, xPages, DAOS (disk space savings range from 40% to 60%), …
Some performance improvements. Windows 2008 Support (Read more here.)
APLIKASI LOTUS NOTES
• Suatu implementasi dari data dan program yang mendukung fungsi-fungsi bisnis dan kegunaannya.
• Aplikasi lotus notes memungkinkan pengguna untuk dapat membuat,
berkomunikasi, berbagi pakai dan melacak informasi berorientasi dokumen melewati suatu jaringan komputer dan saluran dialup JENIS-JENIS
APLIKASI LOTUS NOTES
• APPROVAL
Merupakan metode elektronik untuk meninjau kembali informasi atau meminta persetujuan. Aplikasi ini sering menggunakan rute mail,
pengingat otomatis, pelacakan dan kumpulan aksi yang berdasarkan
kondisi yang berbeda
JENIS-JENIS APLIKASI LOTUS NOTES
• BROADCAST
Penanganan dokumen kelompok yang menjaga agar orang-orang yang
berada dalam suatu organisasi selalu mendapatkan infromasi terbaru untuk
keperluan pekerjaannya. Aplikasi ini dapat digunakan oleh pengguna
dalam jumlah besar dan berisi informasi yang biasanya penting
• REFERENCE
Menyediakan kumpulan referensi informasi yang dapat diakses secara online dan dapat diperbaharui jika diperlukan
• TRACKING
Aplikasi ini dirancang untuk menggantikan aktivitas-aktivitas yang memerlukan banyak kertas menjadi aktifitas secara elektronik dimana
pengguna dapat memberikan kontribusi terhadap aktifitas, melacak kemajuan-kemajuan data membuat laporan-laporan.
• DISCUSSION
Merupakan alat bantu grup komunikasi. Aplikasi ini dirancang untuk memperbaiki pertemuan tatap muka dengan mengangkat ide-ide dari orang lain dan memberikan tanggapan tanpa harus melalui pertemuan yang dibatasi tempat dan waktu
KELEBIHAN LOTUS NOTES
• Notes memberikan interface yang standar untuk pengguna
• Notes dapat dijalankan pada workstation Windows, OS/2, Macintosh, Unix
• Notes memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses data yang sama
• Pengguna Notes tidak memerlukan jaringan
• Akses ke suatu informasi dapat dikontrol
• Aplikasi Notes dapat menggunakan surat elektronik
• Aplikasi Notes dapat mengotomasi alur kerja (Workflow)
• Notes dapat menggunakan data eksternal
PERBEDAAN NOTES DENGAN RDBMS
Relational Database Manajemen System
(RDBMS)
• Berbasis pada transaksi
• Menggunakan data terstruktur
• Menawarkan akses data secara real-time
• Menempatkan data dengan menggunakan query khusus
• Tersentralisasi pada satu perusahaan
• Diakses melalui SQL




PERBEDAAN NOTES DENGAN RDBMS(2)
LOTUS NOTES
• Berbasis pada dokumen
• Menggunakan data elemen semi-terstruktur (rich text, grafik, dll)
• Update secara periodik (berkala)
• Menempatkan data dengan menggunakan views (query yang telah didefinisikan sebelumnya)
• Berbagi pakai (share recources) antar perusahaan
• Diakses melalui full-text search
DATABASE NOTES DAN FORM
Setiap aplikasi Notes terdiri dari paling sedikit satu database. Setiap database Notes mempunyai beberapa komponen dasar, yaitu documents (dokumen), form dan field, serta views dan folders.
  • DATABASE
Database adalah suatu kumpulan informasi yang berkaitan yang disimpan dalam satu file. Database dapat seperti record personalia yang lengkap dalam jumlah besar misalkan 5000 pegawai. Setiap aplikasi Notes menggunakan paling sedikit satu database. Database direpresentasikan dengan dengan sebuah icon pada workspace pengguna.
  • LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMBUAT DATABASE :
1. Pilih File à Database à New. Setelah itu dialog New Database tampil di layar
2. Server yang dipilih adalah Local Server
3. Masukkan judul database (Title)
4. Masukkan nama file (Notes akan membantu menentukan nama file ini)
5. Template yang dipilih adalah Blank – default form
6. Klik OK
  • DISAIN TOOLS NOTES
n Panel Navigasi berisi sebuah daftar isi tentang elemen disain database. Klik panah Disain pada daftar tersebut untuk mengakses elemen disain dari suatu database. Hal ini juga memungkinkan anda untuk membuat atau menyunting elemen database.
n Berikut adalah ilustrasi dari design tools :
  • FORM
    • Form digunakan untuk membuat, mendefinisikan format dan layout dokumen yang merupakan sebuah template di mana data dalam aplikasi dimasukkan, ditampilkan dan disimpan
    • Form dapat terdiri dari aplikasi logika dan pemrosesan. Contohnya, ketika user memasukkan informasi ke dalam form, form mungkin mengirim sebuah pesan E-mail ke user lain.

  • TIPE FORM
Setiap form yang dibuat dalam sebuah database dihubungkan dengan tiga tipe merupakan sebuah hierarki, yaitu:
· Document
Digunakan untuk membuat sebuah dokumen utama. Tidak tergantung kepada dokumen yang lain
· Response
Digunakan untuk merespon sebuah dokumen utama
Tergantung pada dokumen utama tersebut
Berada di bawah dokumen utama dalam sebuah hierarki
· Response to Response
Digunakan untuk merespon dokumen utama maupun respon yang lain
Berada pada hierarki dibawah parentnya
  • BAGIAN DARI FORM
Setiap form harus memiliki sebuah nama dan field-field.
Form terdiri dari seluruh rancangan elemen-elemen :
· static text
· button
· section
·field-field untuk menyimpan dan menampilkan informasi user
· action dan hotspot untuk tugas-tugas secara otomatis
· grafik yang membuat form lebih atraktif dan mudah digunakan
  • LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN FORM
n 1. Membuat form layar
n 2. Membuat form dan menspesifikasi form properties
n 3. Membuat static text dan menspesifikasi text properties
n 4. Mendefinisikan field-field dan menspesifikasi field properties
n 5. Menyimpan form
n 6. Menguji form
n 7. Memodifikasi form
  • LAYOUT REGION
n Layout region pada sebuah form atau subform merupakan sebuah area disain dengan ukuran yang telah ditetapkan, di mana elemen-elemen yang berhubungan dapat ditarik dan dipindahkan dengan mudah dan dapat ditampilkan dengan cara yang tidak mungkin dilakukan pada form dan subform.

  • FORMULA
n Formula dalam aplikasi Notes merupakan pernyataan yang memiliki program untuk menjalankan perintah-perintah yang ada dalam sebuah database. Misalnya menetapkan nilai dalam sebuah variabel dan menggunakan kontrol logika dasar yang terbatas untuk sebuah pemrosesan. Formula berhubungan dengan Notes melalui @function, @Commands atau bagian dari @function.




VIEW, AGENT dan NAVIGATOR

1. VIEW
n View berisi daftar dokumen yang ada pada database Notes. Dokumen-dokumen tersebut dapat dipilih, diurut atau dikategorikan dengan berbagai cara. View juga memuat informasi mengenai dokumen yang ada, seperti informasi tentang author dan tanggal dibuatnya dokumen. View dapat berisi seluruh dokumen yang ada pada database atau berisi dokumen-dokumen tertentu saja.
2. MEMBUAT VIEW
n Untuk membuat view yang akan ditampilkan pada list dokumen database, pertama-tama dibuat sebuah view, spesifikasikan dokumen yang akan digunakan dan definisikan kolom.
Terdapat 2 (dua) cara untuk membuat view
1. Copy dari View yang sudah ada
2. Membuat View Baru
























3. AGENT
n Agent adalah formula yang didefinisikan sebelumnya dan bertindak berdasarkan atas kumpulan dokumen yang telah ditentukan sebelumnya. Agent serupa dengan makros, secara otomatis dapat melakukan beberapa tugas database di dalam Notes. Agent dapat terdiri dari Notes simple actions, @Function formula, atau program Lotus Script.

4. NAVIGATOR
n Navigator menyediakan sebuah cara grafikal untuk menuntun user melalui sebuah database. Suatu navigator menyediakan indeks visual untuk isi dari suatu database. Default Notes Navigator dalam suatu form adalah folder. Navigator dapat digunakan untuk menuntun user melalui suatu aplikasi. Navigator mengijinkan user untuk mengakses view, Notes data, atau aplikasi-aplikasi yang lain secara mudah.
PENGUNAAN NAVIGATOR
n Salah satu pengetahuan baru yang lebih menarik pada lotus notes release 4.5 adalah Navigator. Navigator mengijinkan user untuk mengakses view secara mudah, data Notes atau aplikasi lainnya. Navigator memungkinkan pengembang untuk membuat grafik yang dapat berhubungan langsung dengan user tanpa menggunakan tools external seperti pada visual basic

Pasar Modal

Pasar modal
Pasar modal sering diartikan sama dengan pasar uang padahal kedua pasar tersebut berbeda. Telah kita ketahui bahwa dalam pasar uang diperjualbelikan dana-dana dan surat-surat berharga untuk jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun. Sementara itu, pada pasar modal diperjualbelikan dana-dana jangka panjang, antara lain : saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya untuk jangka waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun. Selain itu pasar modal juga memiliki tempat tertentu yang jelas. Di Indonesia, terdapat dua pasar modal, bursa efek Jakarta (BEJ) dan bursa efek Surabaya (BES). Hal ini berbeda dengan pasar uang yang tidak memiliki tempat transaksi khusus dan dilakukan melalui alat telekomunikasi atau yang biasa disebut Over The Counter (OTC).
Pada pasar modal, pihak yang menawarkan dana jangka panjang (Obligasi), surat tanda penyertaan modal (Saham), bertemu dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang. Surat-surat berharga pada pasar modal seringkali disebut dengan istilah efek. Itulah mengapa orang seringkali menyebut pasar modal sebagai bursa efek. Padahal bursa efek hanyalah satu lembaga yang terdapat di pasar modal.
Berbagai jenis surat-surat berharga (efek) diperjualbelikan di pasar modal. Surat-surat beharga ini antara lain saham dan obligasi. Saham (stock) merupakan surat bukti bagian modal pada suatu perseroan terbatas. Pada transaksi jual beli, saham juga sering disebut share. Jdi, bila seseorang membeli saham, maka ia ikut memiliki perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut memperoleh keuntungan maka pemiliknya mendapat dividen, sebaliknya perusahaan merugi, pemiliknya tidak memperoleh dividend an biasanya nilai sahamnya juga akan menurun.
Berbeda dengan saham, obligasi (bond) adalah bukti utang dari emiten yang dijaminoleh penanggung yang mengandung janji pembanyaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Emiten menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangqan usahanya. Sementara itu, investor akan mendapat keuntungan dari obligasinya berupa bunga atau yang biasa disebut kupon ( coupon ).
Perdagangan efek dibursa hanya dapat dilaksanakan oleh anggota bursa melalui wakil perantara pedagang efek, atau sering pula dikenal sebagai pialang (broker). Bank, lembaga keungan bukan bank (LKBB), perusahaan asuransi, atau perorangan tidak dapat langsung menjual atau membeli efek di bursa. Bila mereka mau bertransaksi di pasar modal, mereka harus menggunakn jasa dari pertusahaan efek.bank hanya dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi dan perantara pedagang efek.perusahaan efek harus dibentuk tersendiri dan harus memenuhi persyaratan modal yang telah ditetapkan.


Badan Pembina dan Pelaksana pasar modal
Kehidupan pasar modal di Indonesia sudah dimulai pada tahun 1912 ketika pemerintah hindia belanda mendirikan bursa efek di Jakarta. Pada saat itu yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan milik belanda di Indonesia. Saat ini, selain bursa efek Jakarta (BEJ), telah berdiri pula bursa efek Surabaya (BES) , dimana lebih memfokuskan pada perdagangan obligasi. Kegiatan pasr modal di Indonesia semakin berkembang dengan keberadaan badan Pembina dan pelaksana pasar modal.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.

Fungsi

Fungsi Bapepam-LK adalah:
  • Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
  • Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
  • Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;
  • Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik;
  • Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
  • Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
  • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
  • Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
  • Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga keuangan;
  • Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
  • Pelaksanaan tata usaha Badan.

Struktur organisasi

Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan membawahi 1 Sekretariat dan 12 Biro Teknis, dimana lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta modal ventura.
Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:
  • Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum
  • Biro Riset dan Teknologi Informasi
  • Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
  • Biro Pengelolaan Investasi
  • Biro Transaksi dan Lembaga Efek
  • Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
  • Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
  • Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
  • Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan
  • Biro Perasuransian
  • Biro Dana Pensiun
  • Biro Kepatuhan Internal
Pelaku dan Lembaga Penunjang Pasar Modal

Kegiatan pasar modal terlibat juga para pelaku dan penunjang. Salah satu pelaku itu melakukan penawaran efek atau surat berharga untuk diperjualbelikan atau disebut juga sebagai emiten. Emiten dapat kita rincikan sebagai berikut :

1.Perusahaan Efek. Supaya dapat menjalankan satu atau beberapa kegiatan sebagai penjamimn emisi efek , perantara pedagang efek dan manajer investasi atau penasehat investasi, perusahaan efek harus telah memperoleh izin usaha dari bapepam.
2.Reksa Dana. Tujuan dari reksa dana adalah untuk memberikan kesempatan bagi pemodal kecil atau perorangan untuk ikut serta dalam meramaikan pasar modal. Perusahaan – perusahaan dengan izin khusus dari bapepam diperbolehkan menerbitkan reksa dana. Perusahaan ini bertindak sebagai pengepul dan pengelola investasi dari para pemodal kecil tersebut.
Selain pelaku pasar modal , juga terdapat lembaga-lembaga penunjang pasar modal sebagai berikut :
1.Biro Administrasi Efek (BAE). Lembaga ini secara teratur menyediakan jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan pembayaran dividen berdasarkan kontrak dengan emiten
2.Kustodian. lembaga ini memberikan jasa penitipan efek, surat berharga , dan harta berharga lainya.
3.Wali Amanat (Trust Agent). Lembaga ini diberikan kepercayaan untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit. Peranan ini dipegang oleh bank.
4.Pemeringkat Efek. Tugas lembaga ini adalah melaksanakn penilaian tehadap nilai saham atau obligasi yang beredar sehingga dihasilkan peringkat-peringkat agar investor mengetahui resikonya . di Indonesia ada dua perusahaan pemeringkat , PT. Perfindo dan PT. Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia.

Pendapat Tentang Memanage Waktu Kuliah , Praktikum dan Organisasi

Pola kehidupan manusia memang berbeda-beda karena pada dasarnya setiap individu memiliki pekerjaan dan tingkat kesibukan yang berbeda di setiap bidangnya masing-masing. Khususnya di Jakarta, tingkat kesibukan seseorang sangatlah padat karena begitu banyaknya para pekerja dan banyaknya jenis pekerjaan, baik dari bidang pemerintahan, politik, pertahanan, maupun pendidikan dan sosial. Contohnya, yaitu mungkin mereka yang bekerja sebagai businessman, mereka yang bekerja sebagai PNS, pegawai, buruh, mahasiswa/i dan siswa sekalipun.
Pola kehidupan para mahasiswa saya fikir sangatlah padat. Di dalam dunia perkuliahan, kita tidak akan lepas dari tugas-tugas dan praktek-praktek yang harus di selesaikan dan berbagai macam organisasi yang ada di dalamnya yang dapat kita ikuti. Tugas, jika kita membicarakan yang namanya tugas, kita tidak dapat mengelaknya dan harus segera di selesaikan. Jadi, jika anda mendapat tugas dari dosen segeralah mengerjakannya dan jangan di tunda-tuinda. Lalu Praktek, biasanya praktek memiliki jadwal tersendiri, namun jika anda memiliki jam-jam kosong pada saat perkuliahan saya fikir tidak masalah jika anda menggunakan jam kosong tersebut untuk praktek atau sekedar latihan agar pada saat ujian praktek nantinya kita tidak mengalami kesulitan. Lalu kemudian Organisasi, mengikuti sebuah organisasi memang sangat bagus dan banyak manfaatnya. Kita dapat mengembangkan diri kita dan belajar bersosialisasi serta mendidik kita menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggunag jawab. Jadi, tidak ada salahnya jika sesudah selesai perkuliahan kita mengikuti sebuah organisasi di kampus.
Pada dasarnya menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah, kegiatan yang dilakukan sangat padat, begitu banyak tugas-tugas & praktek-praktek yang harus di selesaikan, belum lagi jika kita mengikuti sebuah organisasi di kampus terlebih lagi bagi mereka yang juga bekerja .Dengan keadaan tersebut, tentunya sangatlah penting bagi mahasiswa memiliki manajemen yang baik agar kesemuanya dapat berjalan dengan baik. Di dalam memanage, hal pertama yang di perlukan adalah memiliki sifat disipilin, ia akan menghargai waku, tidak mengulur-ulurnya dan pasti akan menempatkan segala sesuatunya di posisi yang baik. Lalu agar semuanya tidak berantakan di perlukan jadwal kegiatan, dengan begitu kita akan mengetahui apa yang harus di perbuat dan tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia. Lalu kemudian di perlukan sifat ulet dan cekatan khususnya untuk mengerjakan tugas-tugas & praktek-praktek yang di berikan dosen, kedua sifat ini sangatt penting agar semua tugas dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat pada waktunya dan yang terakhir seorang mahasiswa harus smart, inisiatif, proaktif, kreatif dam mampu bersosialisasi. Hal ini penting bagi kita yang mengikuti sebuah organisasi khususnya.
Di dalam kehidupan kita pasti tidak lepas dari sebuah kompetisi, itu pasti. Jadi, seorang mahasiswa harus memiliki sifat-sifat di atas dan mampu memanage semua kegiatannya dengan baik agar mampu bersaing dengan mahasiswa yang lainnya dan menjadi yang terdepan dan dapat di banggakan yang tentunya di mulai dari belajar, berusaha , dan berdoa .

Menunggu

Menunggu
Di malam yang dingin, ku menunggu seorang
Aku menunggu dan terus menunggu …….
Hujan pun turun kuterus menunggu
Badai pun datang ku masih tetap menunggu
Angi topan pun menyusul menerpa ku tetap setia menunggu
Geluduk-geluduk menggelegar tak mengurungkan niatku
Hingga tsunami tiba akhirnya ku pulang juga………….

Sendiri

Kala ku sedih, tak ada yang menghibur
Kala ku senang, tak ada yang tersenyum
Hidup ini terasa hampa, sunyi dan sepi
Tak ada seorang pun yang dating menghampiriku
Ku sendiri………. Tak ada yang menemani
Ku sendiri………. Tmenerima takdirku
Kala ku menangis, tak ada yang menghibur
Kala ku tertawa, tak ada yang tersenyum
Hidup ini terasa hampa, sunyi dan sepi
Tak ada seorangpun yang datang menghampiriku
Ku sendiri….kusendiri….
Sekarang ku sendiri menahan semua tanpa cinta dan kasih sayang

Sahabat

Sahabat itu seperti bintang dilangit
Walau jauh dia tetap bercahaya
Meski kadang menghilang dia tetap ada
Tak mungkin dimiliki tapi tak bisa dilupakan
Sahabat sejati takkan pernah kulupakan
Sahabat sejati selalu ada dihati
Sahabat itu seperti bulan purnama
Yang bersinar selalu menerangi bumi
Membuat kita merasa tenang dan
Selalu ingin bersamanya . . . . . . . . .
makanya Jangan sia-siakan sahabat kita ya!!!!

Percaya Ga Percaya Tentang Tubuh Anda

Seorang berukuran normal melepaskan sekitar 600.000 partikel kulit stiap jamnya. Pada usia 70 ia kehilangan 50 kg kulit atau sekitar 2/3 berat tubuhnya
Orang kehilangan 45 helai rambutnya setiap hari, malah pada beberapa orang60 helai. Sepanjang hidupnya orang bisa kehilangan lebih dari 1,5 juta rambut, walau kemudian tumbuh lagi
Sel darah merah yang masa hidupnya sekitar empat bulan , menempuh perjalanan sejauh sekitar 1.600 km.
Bila metabolisme otak diubah menjadi energi, mka energi itu setara dengan yang dikeluarkan bola lampu 20 watt.
Tenggorokan adalah salah satu jalan yang paling sibuk dalam tubuh karena melalui mulut , lalu turun ke tenggorokan.
Pada saat ini juga , diotak anda setiap detiknya berlangsung 100.000 reaksi kimia yang berlainan.
Bila semua orang di dunia , sekarang ini 4,6 milyar berbicara serentak maka energi akustik total akan menyamai energi yang di hasilkan oleh satu pembangkit tenaga listrik kecil.
Diperlukan tempo seperlima ratus detik otak mengenali suatu benda setelah cahaya dari benda itu masuk kemata untuk pertama kalinya.
Jantung setiap harinya menghabiskan energi yang besarnya cukup untuk mengankat benda hamper seberat satu ton ketinggian 13 m.
Seorang akan meninggal lebih cepat dibandingkan kelaparan , kematian akan terjadi setelah 10 hari tanpa tidur, sementara tanpa makan baru beberapa pekan.
Sumber : baca buku

Wigi Febrianto

Wigi Febrianto adalah seorang ank laki-laki yang lahir di Jakarta pada tanngal 15 februari 1992,hari sabtu wage jam 7 pagi.
Wigi lahir dari pasangan yang harmonis yaitu Mr.Sarbini dan Mrs.maryati setyawati. Wigi lahir bukan pada waktunya,dya lahir pada kandugannya baru tujuh bulan yang bisa disebut prematur.
Wigi pada umur 4 tahun sudah mengikuti pendidikan islam yaitu mengaji di Darussalam TPA, dan pada umur 5 tahun 3 bulan dia sudah masuk sekolah dasar 04 petang di Ceger Jakarta timur terus dia melanjutkan pendidikan smp di SMP 222 yang terletak di Ceger Jakarta timur lalu melanjutkan pendidikan SMA di 64 yang terletak di cipayung, Jakarta timur . setelah lulus sma dia melanjutkan pendidikan ke Universitas Gunadarma mengambil jurusan Manajemen Informatika.
Wigi ini sangat menyukai permainan sepak bola, futsal, basket dll. Dya juga senang menghibur teman-temannya walaupun dia pun kadang-kadang menyebalkan.
Wigi mempunyai problem dalam percintaan yaitu tentang mengatakan cinta, dya ini sulit dalam menyatakan perasaannya terhadap wanita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar